Motivasi Humor

Sebuah bus yang penuh dengan penumpang melaju dengan cepat menelusuri jalanan yang menurun, ada seseorang yang mengejar bus ini dari belakang. Seorang penumpang merasa heran, dan mengeluarkan kepala keluar jendala bus serta berkata, “Hai Bro..! Ngapain? Sudahlah Lo gak mungkin bisa kejar bus ini..!” Orang tersebut menjawab, “Saya harus mengejarnya . . .” Dengan nafas tersenggal-senggal dia berkata, “Saya adalah pengemudi dari bus ini..!”

Ada sebagian orang harus berusaha keras dengan sangat serius, jika tidak demikian, maka akibatnya akan sangat tragis! Dan juga dikarenakan harus menghadapi dengan sekuat tenaga, maka kemampuan yang masih terpendam dan sifat-sifat khusus yang tidak diketahui oleh orang lain selama ini akan sepenuhnya muncul keluar.


Joko sedang mengemudikan mobil berjalan di jalan pegunungan, ketika dengan santai menikmati pemandangan yang indah, mendadak dari arah depan datang sebuah truk barang. Si sopir truk membuka jendela dan berteriak dengan keras, “SAPIII...!” Mendengar suara ini Joko menjadi emosi, dia juga membuka jendela memaki, “Dasar, ANJING LOO..!!” Baru saja selesai memaki, dia telah menabrak sekumpulan sapi yang sedang berdiri ditengah jalan.
Jangan salah tafsir maksud kebaikan dari orang lain, hal tersebut akan menyebabkan kerugian Anda, juga membuat orang lain terhina.

Istri sedang memasak di dapur. Suami yang berada di sampingnya mengoceh tak berkesudahan, “Pelan sedikit, hati-hati! Apinya terlalu besar. Ikannya cepat dibalik, minyaknya terlalu banyak!” Istrinya secara spontan menjawab, “Saya mengerti bagaimana cara memasak sayur.” Suaminya dengan tenang menjawab, “Saya hanya ingin dirimu mengerti bagaimana perasaan saya … saat saya sedang mengemudikan mobil, engkau yang berada disamping mengoceh tak ada hentinya.”
Belajar memberi kelonggaran kepada orang lain itu tidak sulit, asalkan Anda mau dengan serius berdiri di sudut dan pandangan orang lain melihat suatu masalah.

Setelah makan malam, seorang ibu dan putrinya bersama-sama mencuci mangkuk dan piring, sedangkan ayah dan putranya menonton TV di ruang tamu. Mendadak, dari arah dapur terdengar suara piring yang pecah, kemudian sunyi senyap. Si putra memandang ke arah ayahnya dan berkata, “Pasti ibu yang memecahkan piring itu.” “Bagaimana kamu tahu?” kata si Ayah. “Karena tak terdengar suara omelan ibu” sahut anaknya.

Kita semua sudah terbiasa menggunakan standar yang berbeda melihat orang lain dan memandang diri sendiri, sehingga acapkali kita menuntut orang lain dengan serius, tetapi memperlakukan diri sendiri dengan penuh toleran.

Seorang murid kelas 4 SD memiliki cita-cita menjadi seorang badut. Guru Bodoh pasti mencela, “Dasar BODOH, tidak punya cita-cita yang besar..!” Sedangkan Guru Cerdas bilang, “Semoga Nanti kamu memberikan kecerian bagi seluruh anak-anak didunia!”

Terkadang orang hanya lebih banyak menuntut daripada memberi semangat, bahkan sering membatasi definisi keberhasilan dengan arti yang sempit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menambahkan Multiple Primary Key dari tabel yang pernah dibuat.

Foto Palsu Manusia Raksasa yang ditemukan

Hati-hati, berikut daftar situs Online yang melakukan Penipuan [update terus :( ]