Lecutan untuk Para Pekerja Kreatif

Bekerjasama dengan puluhan klien selama 9 tahun terakhir dalam bisnis website baik dgn klien lokal maupun manca, tentu harus berhadapan dengan berbagai jenis latarbelakang individu yang berbeda-beda, bahkan seringkali kami harus berhadapan langsung dengan orang-orang kreatif yang memiliki kepekaan dalam ranah visual. Tak jarang sebagian besar dari mereka, mampu memberikan ilham untuk menghasilkan karya-karya yang berbeda, yang bukan menjadi karya biasa/kebanyakan.

Tak Jarang, masing-masing idealisme harus saling diadu, tapi ternyata jauh lebih banyak klien yang masih beranggapan, website hanyalah sebuah karya kreatif nan murah yang hanya layak dijadikan sebuah simbol Kemelekan Teknologi, punya website itu KEREN, just fucking like that..!!

Dan, website itu HARUS MURAH, karena banyak orang yang bisa membuatnya, dan banyak fasilitas gratis di Internet yang menyediakannya, fiew….

Lalu? Apalagi yang sering memberi ‘lecutan’ dalam hati saya selaku pekerja kreatif?

DIGITAL ITU MUDAH NAN MURAH.
Era digital adalah era kemudahan, benar, tapi tolong jangan menganggap mudah pekerjaan kami, dan menilainya dengan murah, anda butuh karena anda tidak bisa membuatnya kan?

MENGANGGAP WEB DEVELOPER SEBAGAI TUKANG
Pada dasarnya, Web Developer, memang membuat sebuah karya berdasarkan pesanan dari klien, Web Developer kadang juga menjadi bagian dari tim kreatif dibawah supervisi Marketing. Tapi, yang paling sering dilupakan adalah keahlian dari Web Developer yang tidak dimiliki oleh para Pemasar itu. Menganggap Web Developer sebagai Tukang adalah sebuah KESALAHAN, kami selayaknya diangap sebagai rekan kerja, yang justru tanpa disadari akan memberikan sentuhan teknologi nan artistik, yang seringkali belum terpikirkan oleh klien.

WEB DEVELOPER HANYALAH EKSEKUTOR, PENUHI KEBUTUHAN KAMI, TITIK!!!!
Memang, banyak dari kami yang hanya memiliki kemampuan teknis, tanpa kemampuan menghasilkan ide, ataupun komunikasi visual. Tapi tak jarang dari kami yang mengerti kebutuhan klien, menghasilkan konsep baru, bisa diajak diskusi, serta akrab dengan pesan dan tujuan klien. Sayang sekali, banyak dari klien yang justru merasa terganggu dengan kelebihan ini, akhirnya karya yang dihasilkan, adalah murni karya berdasarkan keinginan klien, tentu sah-sah saja, tapi sayang sekali kebanyakan dari mereka (para klien) kemudian tidak menggunakan webste itu untuk benar-benar membangun pemasaran.


KONSEP BERJALAN, MEMUAKKAN TAPI ITULAH FAKTA.
YUP, inilah FAKTA BURUK yang memang selalu ada, terutama dengan klien dari Indonesia, maaf bukan berusaha mendiskreditkan bangsa sendiri, tapi kebanyakan klien dari Bumi Pertiwi ini memang hanya sekedar pesan tanpa mengetahui kebutuhannya, hasilnya? Para Web Developer kemudian kedodoran harus bongkar pasang desain dan script pemrograman. Tentu saja berimbas kepada hasil karya yang kedodoran, lalu? Tebak sendiri apa yang terjadi kemudian. Sebaiknya kemampuan kerja Web Developer selaku konsultan perlu dihormati, karena kami memang lebih memahami kebutuhan klien daripada klien sendiri.

MARI KAMBINGHITAMKAN WEB DEVELOPER
Proyek tidak berjalan dengan mulus, Website kemudian tidak meningkatka penjualan, bahkan beberapa error ditemukan, tentu saja banyak yang disebabkan oleh kinerja Web Developer yang kurang bagus. Tapi tidak jarang, para karyawan dari klien yang hanya berperan sebagai Tukang Input Data mengkambinghitamkan ketidakmampuan mereka dalam Teknologi kepada tim Web developer, yeah.. apa boleh buat inilah kenyataan.


KOMISI, PERMUDAH PEKERJAAN ANDA.
DAMNED… Urusan perut para anjing ini memang penting, tapi urusan komisi + kolusi inilah yang justru mematikan kreatifitas para Web Developer, bila tidak bersedia memberi komisi, maka para perantara akan mempersulit kerja Web Developer, mereka akan meminta kebutuhan-kebutuhan yang tak penting, yang uniknya sering tidak tertera dalam perjanjian, hasilnya perang dingin terjadi. Perantara yang memiliki kepercayaan kuat di mata klien akan menjatuhkan nama baik Web Developer. Tapi percayalah karya yag dihasilkan dari kolusi, hanya akan menghasilkan karya yang BASI…


PEMBAYARAN TELAT
Sebaiknya komitmen harus dipegang dengan baik, semua sama-sama butuh nasi, tapi kalo kemudian pembayaran harus diperlambat dan harus dipotong dengan alasan komisi pajak, dll. Hadeh….   Kami bukan yayasan sosial bung, kami tentu akan memberikan pelayanan sosial tapi tidak dengan anda, sungguh.

denikian.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menambahkan Multiple Primary Key dari tabel yang pernah dibuat.

Foto Palsu Manusia Raksasa yang ditemukan

Hati-hati, berikut daftar situs Online yang melakukan Penipuan [update terus :( ]